Usaha bisnis penetasan telur itik  sebenarnya cukup memiliki potensi mendatangkan keuntungan. Selain manajemen produksi yang baik diperlukan pula manajemen penetasan berdasarkan kualitas hasil tetasan yang baik.Peluang  bisnis penetasan telur itik ini dapat dilakukan pada skala rumah tangga  dan kelompok usaha kecil dan menengah (UKM). Karena proses dan  perlengkapan yang cukup sederhana. Selain itu harga mesin penetas telur  itik juga cukup terjangkau ada yang berharga murah dan ada yang berharga  cukup mahal, tinggal menyesuaikan dengan kebutuhan saja. Mengenai ragam mesin  penetas telur dapat dilihat pada tulisan ini. Gambaran potensi peluang usaha ini dapat dilihat dari harga DOD ( Day Old Duck) betina biasanya dihargai sampai lima kali harga telur. Sedangkan untuk DOD  jantan dihargai sama atau maksimal dua kali harga telur  yang belum menetas. Tingkat daya tetas menggunakan mesin tetas memang  lebih rendah jika dibandingkan dengan cara alami dengan indukan ayam. Pengeraman dengan ayam daya tetas bisa mencapai 90 s/d 100%, sedangkan dengan mesin tetas daya tetas berkisar 75% sampai dengan 90%,  tergantung berbagai macam faktor. Jumlah telur itik yang menetas juga  masih perlu diseleksi jenis kelamin jantan dan betinanya. Sulit  memprediksikan jenis kelamin telur yang menetas kadang lebih banyak  betina , kadang lebih banyak jantan dan kadang sama. Untuk lebih  mudahnya karena peluang jantan dan betina sama maka diasumsikan DOD yang dihasilkan pada model penetasan telur itik dengan mesin penetas ini adalah Jantan : Betina 50:50.  Peluang 50:50 ini tidak ada perbedaan antara penetasan telur dengan  cara alami dengan penetasan telur dengan mesin penetas, peluangnya sama  saja.
Persiapan Usaha Penetasan Telur Itik
1. Persiapan Tempat
Salah satu faktor yang mendukung keberhasilan usaha penetasan telur itik mengunakan mesin penetas adalah faktor tempat. Tempat untuk penempatan mesin tetas diusahakan tidak terkena matahari secara langsung dan tidak terkena angin secara langsung.  Hal ini untuk menghindari perubahan suhu yang cukup ekstrim, yang  berkakibat kurang baiknya daya tetas telur. Pastikan tempat dan mesin  tetas dalam kondisi yang higienis dan steril dari kuman dan bakteri.  Kuman dan bakteri akan mengganggu daya tetas telur. Biasanya sebelum  telur-telur itik dimasukkan ke dalam mesin penetas, lingkungan dan mesin  tetas disemprot terlebih dahulu menggunakan disinfectan. Penyemprotan  mengunakan disinfectan  pada tempat dan mesin penetas membuat bakteri  dan kuman-kuman mati, sehingga aman bagi kelangsungan hidup embrio itik  dalam telur.
2. Persiapan mesin Tetas
Selain faktor tempat , Kualitas mesin penetas memiliki peranan yang cukup penting dalam kesuksesan usaha penetasan telur itik ini.  Mesin penetas diupayakan memiliki lingkungan dan kondisi yang mirip  dengan induk ayam/entok, suhu, kelembaban dan lain-lain. Pastikan mesin  tetas yang dipilih berkualitas bagus, rapat tetapi cukup memiliki  ventilasi udara yang baik. Pastikan juga mesin tetas beroperasi dengan  baik, misalnya suhu ruangan bisa mencapai sudu ideal 37-38 derajat C,  dan memiliki termostat sebagai pengatur suhu. Meski pada rentang suhu  36 s/d 42 derajat C telur bisa menetas tetapi suhu optimal diupayakan  pada 38-39 derajat C. Biasanya pada mesin penetas telur yang dibeli  sudah dilengkapi dengan termometer ruang, untuk memonitor suhu dalam  ruangan mesin penetas.
Kelembaban udara  yang diukur dengan   Hygrometer didalam ruang mesin penetas (incubator)  haruslah dijaga   pada kisaran 55-60% untuk  18 hari pertama di incubator dan lebih tinggi setelah itu. Mesin  Penetas yang baik dan berharga mahal  biasanya dilengkapi dengan  Hygrometer ini, namun jika tidak tersedia bisa dibeli sendiri.
3. Pemilihan Telur sebagai Bibit
Dalam manajemen Usaha Penetasan telur itik pemilihan telur sangat menentukan daya tetas telur itik.  Telur itik dipilih dari indukan yang tidak terkalu muda dan tidak  terlalu tua, dengan rasio Jantan:Betina 1:5 sampai dengan 1:8. Cangkang  telur dipilih yang tidak terlalu tebal karena akan sulit untuk pecah  saat akan menetas. Cangkang yang terlalu tipis juga tidak layak untuk  dipilih. Pilih telur yang oval tetapi jangan terlalu lonjong atau bulat.
Proses Penetasan Telur Itik
1. Pemasukan Telur
Pemasukan Telur  ke dalam mesin tetas hendaknya dilakukan pada saat mesin tetas benar-benar siap untuk dipergunakan,  antara lain suhu sudah sesuai dengan standard, kelembapan udara juga  demikian. Sebelum dimasukkan kedalam mesin penetas telur dicuci dengan  air hangat suam-suam kuku, agar kotoran dan bakteri yang menempel pada  telur hilang. Selain itu telur yang bersih memudahkan kita mengamati  perkembangan anakan itik dalam telur. Selama 3 hari pertama telur kita  diamkan  dalam mesin penetas dan tidak usah dibuka. Letakkan bagian yang  runcing di bagian bawah, bagian yang mengandung rongga udara di posisi  atas, jika di dalam  mesin penetas tidak terdapat tatakan telur, bisa  dibuat sekat-sekat dengan kayu atau bilah bambu agar telur tidak  menggelinding dan mudah diatur dalam mesin penetas. Jika telur mudah  bergerak dan menggelinding bebas di dalam mesin penetas, akan sulit  dikontrol telur yang sudah dibalik atau belum.
2. Pengeraman Telur
Setelah 3 hari biasanya sudah bisa kita lihat telur-telur yang memiliki benih atau tidak .  Telur yang tidak memiliki benih itik  biasanya karena tidak dibuahi  oleh itik jantan. Telur yang tidak dibuahi tidak akan menetas sehingga  perlu kita afkir untuk dikonsumsi dan masih bisa dijual atau dijadikan  makanan. Telur yang Memasuki hari keempat sampai hari ke 25 , telur itik sudah harus kita bolak-balik sehari 2 sampai 6 kali,  frekuansi pemutaran telur akan berpengaruh pada daya tetas telur.  Semakin sering akan semakin baik. Pada hari keempat tersebut telur perlu diangin-anginkan dengan cara membuka tutup mesin penetas selama kurang lebih 10 sampai dengan 15 menit.  Proses mengangin-anginkan telur ini perlu dilakukan seriap 3 sampai 4  hari sekali sampai hari ke 25. Dalam masa pengeraman ini yang perlu  diperhatikan selain suhu dijaga supaya tetap konstan adalah kelembapan  udara. Jika kelembapan dirasa kurang bisa ditambahkan dengan  menyemprotkan air hangat ke telur-telur. Untuk memudahkan mengontrol  telur sudah dibalik atau belum, beri tanda dengan spidol pada tiap-tiap  sisi telur, misalnya sisi bawah diberi tanda A sisi atas diberi tanda B.
3. Masa Menetas
Telur itik akan mulai pecah sedikit demi sedikit, pada hari ke 26 sudah mulai terdengar suara  dan cangkang yang terbuka pada bagian paruhnya. Pada hari ke 28 telur dalam mesin penetas yang normal sudah akan menetas semuanya.   Perlu dicermati, jika ada telur yang susa pecah, perlu dibantu  mengelupas dengan tangan tetapi harus hati-hati. Biasanya karena  cangkang terlalu tebal. Anakan itik yang sudah menetas perlu segera  dipindahkan ke tempat lain yang suhunya hampir sama dengan suhu ruang  penetasan. Bersihkan ruang mesin  penetas dari cangkang dan  kotoran-kotoran lainnya agar tidak menggangu telur yang belum menetas.
4. Seleksi DOD
Anakan itik yang berusia 1 sampai 4 hari lebih mudah dibedakan jenis  kelaminnya dibandingkan dengan anakan itik berusia satu minggu. Warna itik betina lebih terang dan bersih, sedangkan itik jantan lebih gelap.  Jika diperhatikan suara anak itik betina lebih melengking. Cara lain  adalah dengan melihat melalui anus dengan cara menekannya, meski cara  ini cukup membuat itik tersiksa tapi cukup efektif. Itik jantan terlihat  memiliki alat kelamin yang menonjol. Untuk membedakan  anakan itik  jantan dan betina bisa dilihat dari warna paruhnya. Itik Jantan  cenderung lebih berwarna gelap sedang itik betina berwarna terang.
Analisa Bisnis
Meskipun ini adalah hitung-hitungan kasar tetapi bisa dipergunakan untuk menganalisa gambaran usaha penetasan telur itik ini. Diasumsikan kita akan menetaskan telur itik sejumlah 100 butir. Telur itik akan menetas dalam waktu 28 hari.
Biaya Yang dikeluarkan:
- 100 butir telur @Rp 1000 = Rp 100.000
- Listrik 28 Hari = Ro 15.000
- Operasional = Rp 15.000
- Total Pengeluaran = Rp 130.000
Hasil Yang diperoleh:
DOD Menetas diasumsikan 75% atau 75 ekor anakan itik (DOD) dari 75 ekor tersebut 38 Betina dan 37 Jantan.
- 38 ekor DOD Betina @Rp 5000 = Rp 190.000
- 37 ekor DOD Jantan @Rp 1500 = Rp 55.500
- Total hasil = Rp 245.500
(sumber: Galery Ukm)

 
maaf gan kalau boleh tanya berapa harga mesin tetasnya terima kasih
ReplyDeleteinfo yang sangat bermanfaat, saya juga tertarik untuk penetasan telur bebek, ternyata sangat menguntungkan
ReplyDeleteSaya bulan 9 juli 2013 kmaren menetaskan telur itik, dan yang menetas cuma 2, knapa kira2 gan?
ReplyDelete